Begini Cara Spesial Nabi dalam Mendidik

*🎥 KAJIAN ZOOM SAFFANAH - Spesial Ramadhan 1446 H (Pertemuan 11) 🎥*

*1️⃣1️⃣. SAFFANAH #11*

*📝 Begini Cara Spesial Nabi dalam Mendidik*
*🎙️ Ustadz Johan Saputra Halim, M.HI. حفظه الله*

==============================

*Begini Cara Spesial Nabi dalam Mendidik*

Para ulama mengatakan sirah nabi kita merupakan penjelasan secara detail terkait semua ayat ayat di dalam al qur'an..

Aisyah Radhiyallahu ‘Anha dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan, “Akhlak Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah Al-Qur’an.” 

Sirah nabi kita begitu sempurna, mencakup semua permasalahan manusia dari kecil sampai besar. Kita akan menemukan solusi dan jalannya..

Ibnu hajar adalah ulama yang berasal dari andalusia spanyol.

Ibu Hajar mengatakan: "perjalanan hidup nabi Muhammad bagi orang yang mempelajari, menghayatinya. Sungguh mau ga mau, bahwa beliau adalah utusan Allah, dan beliau benar benar jujur..Mau ga mau, suka atau tidak suka beliau membawa solusi terbaik untuk hidup manusia. Termasuk dalam mendidik anak. Kalau beliau tidak ada mukjizat, sirah beliau sudah cukup sebagai mukjizat beliau"

*Bagaimana beliau berinteraksi dengan anak anak sebagai teladan terbaik kita  dalam mendidik anak??*

*6 metode dalam mendidik anak(sesuai contoh Rasulullah):*

1. Kewajiban kita sebagai orang tua adalah menjaga diri dan keluarga kita dari api neraka kelak..

Allâh Yang Maha Kuasa berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allâh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.[at-Tahrîm/66:6]

Baik buruknya anak adalah tanggung jawab orang tua.

Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu mengatakan, “Yaitu ajarkanlah adab dan ilmu kepada mereka.”

Cara mendidik anak dengan mengajarkan anak agama, akhlak dan islam. Fokus kita menjadikan anak kita menjadi anak sholeh dan sholeha. Jika terjadi penyimpangan oleh anak anak kita, Allah akan menanyakan orang tua, Apakah sudah menjalankan kewajiban sebagai orang tua dalam mendidik dan menasehati mereka?.

Kita harus ikhlas dalam mendidik anak anak agar kehidupan menjadi berkah..Semua yang kita lakukan berharap hanya karena Allah..

*2. Sungguh pada diri rassul ada suri teladan yang baik*

*Tips atau kiat sesuai sirah nabawiyah dalam mendidik anak*

Aku ini diutus sebagai guru atau pendidik

*1. Mendidik anak dengan keteladanan*

- Beliau lebih banyak mencontohkan dan memperlihatkan dengan sikap dan perbuatannya..

- Beliau juga memberi nasehat tapi tidak terlalu sering, dibanding memberikan contoh secara langsung.

- Beliau memberikan contoh langsung dalam perbuatan sehari hari.

Surat Al-Ahzab Ayat 21:

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

Seorang anak lahir dimuka bumi ini dalam keadaan fitrah..

Sebagaimana sabda Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ

Semua bayi (yang baru lahir) dilahirkan di atas fitrah (cenderung kepada Islam), lalu kedua orangtuanyalah yang menjadikannya orang Yahudi, Nashrani atau Majusi"

Jika Keteladanannya buruk, anak akan mencontoh orang tua. 

*Contoh sikap negatif ortu:*

Orang tua sering menasehati anak untuk tidak bohong, namun orang tua sendiri secara tidak langsung mengajarkan anaknya untuk berbohong. Contoh: nak, nanti kalau ada teman abi, kasih tahu aja ke teman abi, kalau abi lagi ga ada, walau sebenarnya ada di rumah..

*Contoh sikap positif*

Konsep berbagi, ayo kita bikin kue untuk tante dan antar kue nya sore nanti..
Berbagi itu langsung dipraktekkan, bukan hanya omongan saja. Memory anak sangat kuat dan akan membekas hingga dewasa.

Ibnu abbas menceritakan secara detail ketika diajak menginap di rumah istri nabi maemunah. Ibnu abbas mengatakan bagaimana rasul tidur sampai separuh malam. Setelah itu nabi mengusap wajah beliau dengan tangan kanan, kemudian membaca ayat terakhir surat al imron..Beliau kemudian mengambil air wudhu dan langsung shalat malam. 

*Faedah dari hadist yang disampaikan ibnu abbas:*

● Salah satu sunnah ketika bangun tidur mengusap mata untuk menghilangkan ngantuk dan membaca ayat terakhir surst al imron

● Nabi mengambil air wudhu, shalat malam

● Nabi mengajarkan cara berimam dan bermakmum

Inilah Bukti nyata keteladanan dari nabi.

● Jika anak ingin rajin shalat, ayah ibu nya harus mencontohkan shalat tepat waktunya..

● Akhlak mulia: orang tua sering mencontohkan untuk mengucapkan kata  terimakasih, maaf, dan minta tolong..

● Pentingnya teman dan lingkungan yang baik untuk anak

*2. Menasehati anak harus pandai dalam memilih momen*

*Ada 3 cara rassul menasehati anak:*

- Dari Abul ‘Abbas ‘Abdullah bin ‘Abbâs Radhiyallahu anhuma , ia mengatakan, “Pada suatu hari, aku pernah dibonceng di belakang Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda, ‘Wahai anak muda, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat: ‘Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, maka engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. 

Jika engkau memohon (meminta), mohonlah kepada Allah, dan jika engkau meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah, bahwa seandainya seluruh umat berkumpul untuk memberi suatu manfaat kepadamu, maka mereka tidak akan dapat memberi manfaat kepadamu, kecuali dengan sesuatu yang telah ditetapkan Allah untukmu. 

Sebaliknya, jika mereka berkumpul untuk menimpakan suatu kemudharatan (bahaya) kepadamu, maka mereka tidak akan dapat menimpakan kemudharatan (bahaya) kepadamu, kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan atasmu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.’” [HR. at-Tirmidzi, dan ia berkata, “Hadits ini hasan shahîh”]

*Pelajarannya yang bisa kita ambil adalah*

♡ Jangan menasehati anak kecil panjang panjang, layaknya mengomeli seperti orang dewasa..

♡ Latih diri dalam menasehati anak saat hati anak lagi senang..

- Umar bin abu salamah, tidak lupa momen makan bareng bersama nabi. Nabi menasehatinya: "Wahai nak, bacalah nama Allah sebelum makan, makanlah dengan tangan kanan, makan apa yang ada di depanmu"

*Hikmahnya adalah*

◇ Nabi mengajarkan tauhid kepada Allah
◇ Nabi mengajarkan rasa syukur kepada Allah

◇ Nabi mengajarkan adab makan 

◇ Nabi mengajarkan hidup qonaah (merasa cukup)

- Momen saat anak sedang sakit,
Ketika tetangga yahudi sedang sakit dikunjungi oleh nabi.

Ada seorang anak kecil dari anak-anak orang Yahudi, dia dahulu sering melayani Nabi Shallallahu Alaihi Salam. Pada suatu ketika anak tersebut menderita sakit, maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam datang menjenguk anak tersebut. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam duduk di sisi kepalanya lalu bersabda: ‘Masuklah engkau ke dalam Islam’. Maka sang anak melirik/melihat kepada ayahnya yang ketika itu ada di dekatnya, maka sang ayah mengatakan kepada anaknya: ‘Taatlah kepada Abul Qasim,’ maka anak itu kemudian memeluk Islam. Maka setelah itu keluarlah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sambil berkata: ‘Segala puji hanya milik Allah yang telah menyelamatkan anak itu dari api neraka.'” (HR. Bukhari)

Ini satu kisah yang menakjubkan, bagaimana akhlak Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, bagaimana parangai Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagai qudwah (contoh/teladan) bagi umat ini, bahkan bagi umat manusia. Ketika beliau mendengar ada seorang anak yang bukan seorang muslim ini dalam keadaan sakit, maka beliau ‘Alaihish Shalatu was Salam datang kepada anak tersebut untuk menjenguknya.

*3. Bersikap adil di hati anak kita*

Jangan sampai salah satu anak kita merasa orangtuanya tidak adil, sehingga menimbulkan rasa hasad kepada yang lain..

*3. Menghormati hak anak*

*4. Menanamkan rasà percaya diri kepada anak*

*5. Doakan anak*

Memberikan motivasi dengan doa. Itu satu amalan yang dampaknya sangat besar sekali..

- Doa nabi untuk ibnu abbas: ya Allah jadikan dia fakih, berilmu tentang tafsir alquran..

- Begitu mustajabnya dan berkahnya doa nabi, Ibnu Abbas menjadi anak yang faqih berilmu dan menguasai ilmu tafsir al qur'an.

- Berdoa dihadapan anak, ini akan menjadi motivasi dan semangat untuk sang anak

*5. Kedepankan kasih sayang/ kelembutan sebelum hukuman (omelan)*

Rassulullah tidak pernah marah..

Anas bin Malik mengatakan, “Aku pernah menjadi pelayan Rasulullah selama sepuluh tahun. Tidak pernah sama sekali beliau mengucapkan, ‘hus’ kepadaku. Beliau tidak pernah membentakku terhadap sesuatu yang kukerjakan (dengan ucapan), ‘Mengapa engkau kerjakan begini!’ dan tidak pula terhadap sesuatu yang tidak kukerjakan (dengan ucapan), ‘Mengapa tidak engkau kerjakan?” (HR. Muslim)

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مُرُوا الصَّبِيَّ بِالصَّلَاةِ إِذَا بَلَغَ سَبْعَ سِنِيْنَ ، وَإِذَا بَلَغَ عَشْرَ سِنِيْنَ فَاضْرِبُوْهُ عَلَيْهَا

"Perintahkanlah anak-anakmu untuk shalat ketika telah berumur tujuh tahun. Dan apabila telah berumur 10 tahun belum shalat, maka pukullah ia, dengan pukulan yang mendidik (tidak menyakitkan)"

♡ Kelemah lembutan adalah 100 persen kebaikan.

♡ Nabi menunjukan kasih sayang terhadap anak, sehingga sang anak merasakannya. Seperti sering mencium cucu cucunya hasan husin..

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

مَنْ لَا يَرْحَمْ لَا يُرْحَمْ

Artinya: "Barangsiapa yang tidak menyayangi, niscaya ia tidak akan disayangi." (HR Al-Bukhari)

*6. Nabi memberikan porsi main bagi anak*

♡ Nabi pernah mengajak aisyah nonton main pedang pedangan anak abbasa di masjid nabawi. 

♡ Selama itu bukan permainan yang haram, anak anak diberikan porsi bermain

♡ Hasan husin menjadikan pundak nabi jadi kuda kuda..

Begitu pentingnya hal ini sampai-sampai Rasulullah memanjangkan sujudnya agar tidak mengganggu Hasan dan Husein yang sedang bermain di punggungnya.

Dari Syaddan Al-Laitsi radhiyallahuanhu berkata: "Rasulullah keluar untuk shalat di siang hari dzhuhur atau ashar, sambil menggendong salah satu cucu beliau, entah Hasan atau Husain. Ketika sujud, beliau melakukannya panjang sekali. Lalu aku mengangkat kepalaku, ternyata ada anak kecil berada di atas punggung beliau. Maka Aku kembali sujud. 

Ketika Rasulullah telah selesai shalat, orang-orang bertanya, "Ya Rasulullah, Anda sujud lama sekali hingga kami mengira sesuatu telah terjadi atau turun wahyu”. Beliau  menjawab,”Semua itu tidak terjadi, tetapi anakku (cucuku) ini menunggangi aku, dan aku tidak ingin terburu-buru agar dia puas bermain. (HR. Ahmad, An-Nasai dan Al-Hakim)

Semoga Allah memberikan kita Taufik dan Hidayah dalam mendidik anak anak kita, agar kita dapat meneladani Rasulullah dalam  mendidik mereka. Dan mudah mudahan Allah menganugerahkan kita anak anak shaleh dan shaleha yang akan mengangkat derajat kita di surga kelak. Aamiin..

Semoga Bermanfaat
Ummu Aisyah
==============================

Comments

Popular Posts