Amalan yang Menyelamatkan Kita di Alam Kubur

*📋 Kajian Spesial*
📖 Amalan yang Menyelamatkan Kita di Alam Kubur

👤 Ustadz Abu Haidar as-Sundawy hafizhahullah

📆 Sabtu, 9 Muharrom 1447 H / 5 Juli 2025

🕌 Bertempat di Masjid Mu'adz bin Jabal

■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■

Cara Menghindari sebab-sebab menyelamatkan kita dari azab di Alam kubur..

Ibnu Qayyim al-Jauziyah menjelaskan bahwa penyebab seseorang mendapatkan siksa kubur ada dua, yaitu secara umum dan secara khusus. Secara umum (global), siksa kubur disebabkan oleh kemaksiatan dan kelalaian dalam menjalankan perintah Allah. 

Secara rinci, Ibnu Qayyim menyebutkan berbagai perbuatan yang bisa menyebabkan siksa kubur, seperti syirik, meninggalkan perintah Allah, dan melakukan dosa-dosa besar. 

Penyebab Umum (global) Siksa Kubur:
Karena kebodohan mereka tentang Allah, perintah Allah tidak dikerjakan dan meninggalkan larangan Allah, serta
Segala macam keburukan..

Contoh:

• Syirik kepada Allah:
Menyekutukan Allah dengan sesuatu yang lain, baik dalam ibadah maupun keyakinan, merupakan dosa besar yang paling mendasar yang menyebabkan siksa kubur.

• Tidak memenuhi perintah Allah:
Kelalaian dalam menjalankan kewajiban agama, seperti shalat, puasa, zakat, dan haji, serta tidak menjauhi larangan-larangan Allah, termasuk penyebab siksa kubur.

• Melakukan maksiat:
Segala bentuk dosa dan kemaksiatan yang dilakukan oleh seseorang, baik yang berkaitan dengan hubungan dengan Allah maupun sesama manusia, dapat menjadi penyebab siksa kubur. 

Kebodohan itu adalah penyakit, obatnya adalah ilmu..

Nabi berkata: "Sesungguhnya obat dari kebodohan itu adalah bertanya.."

Karena hak-hak Allah diabaikan, tidak ditunaikan, akhirnya dia memperoleh azab di alam kuburnya..

Penyebab Khusus Siksa Kubur:

Ibnu Qayyim merinci beberapa perbuatan yang dapat menyebabkan siksa dan azab kubur secara khusus, antara lain:

• Tidak membersihkan diri dari bekas kencing

Hadits menyebutkan bahwa banyak siksa kubur disebabkan oleh kelalaian dalam membersihkan diri setelah buang air kecil. 

Nabi berkata: Bersucilah kalian dr air kencang, kr banyak azab kubur dr air kencing tersebut..

Ibnu Abbas. Ia berkata:

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : كُنَّانَمْشِى مَعَ رَسُوْلِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَرَرْنَاعَلَى قَبْرَيْنِ فَقَامَ فَقُمْنَامَعَهُ فَجَعَلَ لَوْ نُهُ يَتَغَيَّرُحَتَّى رَعَدَكُمُّ قَمِيْصِهِ فَقُلْنَامَالَكَ يَارَسُوْلَ اللَّهِ فَقَالَ: اَمَاتَسْمَعُوْنَ مَاأَسْمَعُ ؟ فَقُلْنَاوَمَاذَاكَ يَانَبِىَّ اللَّهِ؟ قَالَ : هَذَانِ رَجُلَا نِ يُعَذَّبَانِ فِى قُبُوْرِهِمَاعَذَابًاشَدِيْدًافِى ذَنْبٍ هَيِّنٍ فِيْمَ ذَلِكَ؟ قَالَ كَانَ أَحَدُ هُمَالَا يَسْتَنْزِهُ مِنَ الْبَوْلِ وَكَانَ الْاَخَرُيُؤْذِى النَّاسَ بِلِسَانِهِ وَيَمْشِى بَيْنَهُمْ بِالنَّمِيْمَةِ فَدَعَابِجَرِيْدَ تَيْنِ مِنْ جَرَائِدِالنَّحْلِ فَجَعَلَ فِى كُلِّ قَبْرٍوَاحِدَة , قُلْنَاوَهَلْ يَنْفَعُهُمْ ذَلِكَ ؟ قَالَ : نَعَمْ, يُخَفَّفُ عَنْهُمَامَادَامَتَارَطْبَتَيْنِ.

Artinya: Suatu ketika Nabi Muhammad berjalan melewati dua buah kubur, Nabi kemudian bersabda, "Kedua penghuni kubur ini sedang disiksa, padahal ia tidak disiksa karena suatu hal yang besar. Salah satu orang ini biasa berjalan mengadu domba dan yang kedua tidak menyelesaikan kencingnya (tidak bersih beristinja dari kencing)."

Perihal kebersihan dari kencing ini bahkan sampai diungkapkan oleh seorang wanita Yahudi pada istri Rasulullah, Aisyah..
Seorang wanita Yahudi datang kepadaku lalu berkata, "Sesungguhnya siksa kubur disebabkan oleh kencing," Kemudian aku berkata, "Kamu bohong." Dia berkata lagi, "Benar, kamu bahkan memotong baju atau kulit yang terkena kencing."

Ketika Rasulullah hendak keluar untuk salat, beliau sempat bertanya, "Ada apa ini?" Lalu, aku beri tahu beliau apa yang wanita Yahudi itu ucapkan. Beliau bersabda, "Dia benar." Sejak saat itu, setiap selesai salat beliau bersabda, "Wahai Tuhannya Jibril, Mikail, dan Israfil, lindungilah aku dari panasnya api neraka dan siksa kubur." (HR An Nasa'i)

• Mengadu domba
Tukang adu domba (namimah)..

Menyebarkan fitnah dan perkataan yang dapat memecah belah persatuan juga termasuk penyebab siksa kubur..

2. Hati-hati ikhwan dan akhwat dalam mengurusi uang umat, jangan sampai termakan..Inilah namanya Ghulul (termakan uang umat) atau Korupsi..

Shahih Muslim 165: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin al-Qasim] telah menceritakan kepada kami [Ikrimah bin Ammar] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Simak al-Hanafi Abu Zumail] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abbas] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Umar bin al-Khaththab]

Dia berkata: "Ketika terjadi perang Khaibar, maka sejumlah sahabat menghadap Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seraya berkata: 'Fulan mati syahid, fulan mati syahid', hingga mereka melewati seorang laki-laki lalu berkata: 'fulan mati syahid.'

Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak demikian, sesungguhnya aku melihatnya di neraka dalam pakaian atau mantel yang dia ambil (sebelum dibagi).'

Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda lagi: 'Wahai Ibnu al-Khaththab, pergi dan serukanlah kepada manusia bahwa tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang beriman.' Maka Umar berkata: 'Aku keluar seraya berseru, 'Ketahuilah, tidak akan masuk surga kecuali orang mukmin'."

3. Berdusta / menyebar hoax..

Berkatalah baik atau diam..

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.” (Muttafaq ‘alaih: Al-Bukhari, no. 6018; Muslim, no.47)

4. Rajin menghafal al qur'an tapi tidak diamalkan

Para ulama, penuntut ilmu dan penghapal alquran akan diazab di kubur, jika semua yang dia hapal dan pelajari tidak diamalkan dalam perbuatannya sehari hari selama hidup di dunia..

5. Riba

Transaksi riba / pemakan riba termasuk dosa besar yang dapat mendatangkan siksa kubur. 

Semuanya terangkum dalam Hadits Imam bukhori berikut:

"Telah menceritakan kepadaku Mu`ammal bin Hisyam Abu Hisyam telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami 'Auf telah menceritakan kepada kami Abu Raja' telah menceritakan kepada kami Samurah bin Jundab radliallahu yang menceritakan kisahnya.

Suatu saat ketika subuh, beliau berkata: "Semalaman aku didatangi dua orang, keduanya mengajakku pergi dan berujar; 'Ayo kita berangkat! ' Aku pun berangkat bersama keduanya, dan kami mendatangi seseorang yang berbaring dan yang lain berdiri disampingnya dengan membawa batu besar, lalu ia menjatuhkan batu tersebut di kepalanya sehingga kepalanya pecah dan batu menggelinding disini.

Orang tadi terus mengikuti batu dan mengambilnya, namun ketika dia belum kembali kepada yang dijatuhi, tetapi kepalanya telah kembali seperti sedia kala.
Lantas orang tadi kembali menemuinya dan mengerjakan sebagaimana semula.

Sayapun bertanya kepada dua orang yang membawaku; 'Subhanallah, mengapa kedua orang ini seperti ini? ' keduanya menjawab; seseorang yang terlentang diatas kedua tengkuknya sedang ada orang lain yang berdiri di sampingnya sambil membawa pengait besi, ia memegang salah satu samping wajahnya dan memotong-motong dagunya hingga tengkuknya, dan tenggorokannya hingga tengkuknya, dan matanya hingga tengkuknya" Kata Auf, terkadang Abu Raja' menggunakan redaksi; berpindah ke sisi dagu lain dan memperlakukan korbannya sebagaimana ia lakukan pada sisi dagu pertama.

Belum ia selesai memotong-mogong dagu kedua, maka dagu samping pertama kembali seperti semula, maka orang itu memperlakukannya sebagaimana semula. Maka saya bertanya; 'Subhanallah, kenapa dua orang ini? ' Namun kedua orang yang membawaku hanya berujar; 'Mari kita pindah ke tempat lain dulu! ' Maka kami berangkat, hingga kami mendatangi suatu tempat seperti tungku."

Kata Abu Raja, seingatku Samurah mengatakan; "Tungku tersebut mengeluarkan suara gemuruh. Lantas kami melihat isinya, tak tahunya disana ada laki-laki dan wanita telanjang, mereka didatangi oleh sulut api dari bawah mereka, jika sulutan api mengenai mereka, mereka mengerang-ngerang.

Maka saya bertanya kepada dua orang yang membawaku; 'apa sebenarnya dengan orang-orang ini? Namun kedua orang yang membawaku hanya berujar; 'Ayo kita berpindah ke tempat lain! ' Maka kami terus berangkat, dan kami mendatangi sebuah sungai."

Dan setahuku Samurah mengatakan; 'sungai merah seperti darah-, "tak tahunya di sungai ada laki-laki yang berenang, sedang ditepi sungai ada orang yang mengumpulkan banyak bebatuan, apabila yang berenang tadi sampai ke tepian sungai, ke tempat orang yang mengumpulkan bebatuan, maka ia membuka mulutnya dan orang yang di tepi tadi memasukkan batu ke mulutnya, lantas ia berenang kemudian kembali lagi, setiap kali ia kembali ke tepi, mulutnya membuka dan orang yang di tepi menyuapinya dengan batu itu.

Saya bertanya kepada dua orang yang membawaku; 'kenapa dua orang ini? ' keduanya menjawab; 'Ayo kita pindah ke tempat lain dulu! ' Maka kami pun berangkat, lantas kami mendatangi seseorang yang wajahnya menyeramkan sebagaimana seseorang yang paling menyeramkan yang pernah kalian lihat. Dan di dekatnya terdapat api yang terus ia nyalakan dan dia berlari di sekitarnya.

Saya bertanya kepada dua orang yang membawaku; 'mengapa orang ini? ' kedua orang yang membawaku berujar; 'Ayo kita pindah ke tempat lain dahulu! ' Lantas kami berangkat. Lalu kami mendatangi sebuah kebun yang secara merata berisi warna musim semi, diantara dua tepi kebun terdapat seseorang yang jangkung, yang nyaris aku belum pernah melihat manusia yang kepalanya memanjang di langit seperti itu, dan sekitar orang itu terdapat banyak anak-anak kecil yang pernah aku lihat.

Saya bertanya; 'Apa ini sebenarnya, mereka ini siapa? ' kedua orang yang membawaku berujar; 'Ayo kita pindah ke tempat lain dulu! ' Kami pun berangkat melanjutkan perjalanan, hingga kami mendatangi sebuah kebun besar yang sebelumnya aku belum pernah melihat kebun lebih besar dan lebih indah daripadanya sama sekali, Keduanya berkata; 'Naiklah engkau! ' Kami pun naik, dan kami berakhir ke sebuah kota yang dibangun dari batu bata emas dan perak, lalu kami tiba di pintu kota.

Kami minta di buka, maka pintu pun dibuka untuk kami, kami masuk dan kami disambut oleh beberapa orang yang separo tubuhnya seperti orang paling tampan yang pernah anda lihat, dan separohnya seperti manusia paling jelek yang pernah engkau lihat.

Keduanya mengatakan kepada mereka; 'Pergilah kalian semua! ' Lantas mereka sampai di sebuah sungai. Tak tahunya sungai itu terbentang mengalir, airnya sangat putih bersih, mereka pun pergi dan mandi-mandi disana, kemudian kembali menemui kami dan kotorannya telah hilang di sungai tempat mereka mandi, sehingga mereka menjadi manusia paling tampan.

Keduanya mengatakan kepadaku; 'Inilah surga Aden dan di sini hunianmu! ' lantas pandanganku menatap ke atas, tak tahunya ada sebuah istana seperti awan putih yang menyendiri.

Keduanya berkata; 'Inilah hunianmu! ' Saya menjawab; 'Semoga Allah memberkati kalian berdua, sekarang biarkanlah aku untuk memasukinya! ' Keduanya menjawab; 'kalau sekarang jangan dulu, namun pasti engkau akan memasukinya! '

Saya mengatakan; 'Semenjak semalaman aku telah melihat peristiwa-peristiwa aneh nan mencengangkan, tolong kabarilah aku apa arti sebenarnya yang kulihat! ' Keduanya berujar; yang kamu datangi sedang kepalanya pecah dengan batu, itu adalah seseorang yang mempelajari alquran namun ia menolaknya, dan ia tidur sampai meninggalkan shalat wajib.

Adapun orang yang kamu datangi membelah dagu kawannya hingga tengkuknya, tenggorokannya hingga dagunya, dan matanya hingga tengkuknya, itu adalah seseorang yang berangkat dari rumahnya lantas ia dusta, dan kedustaannya menembus cakrawala.

Adapun laki-laki dan wanita yang telanjang dalam bangunan seperti tungku, mereka adalah laki-laki dan wanita pezina.

Adapun laki-laki yang berenang dalam sungai dan disuapi batu besar, mereka adalah pemakan riba, adapun laki-laki yang raut mukanya menyeramkan di neraka sambil menyalakan api dan berlari-lari di sekitarnya, itu adalah Malik, penjaga Jahannam, adapun laki-laki jangkung dalam taman, ia adalah Ibrahim 'alaihissalam, adapun anak-anak di sekitarnya adalah bayi yang mati diatas fitrah."

Lantas sebagian sahabat bertanya; 'ya Rasulullah, juga anak orang-orang musyrik? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Juga anak-anak orang-orang musyrik! Adapun orang yang separoh berwajah tampan dan separohnya lagi jelek, mereka adalah orang yang mencampuradukkan amal shalih dan lainnya jelek, lantas Allah mengampuni kesalahannya."(Shahih)

7. Gampang berhutang, tapi susah untuk membayar hutang..

Jangan remehkan hutang, apalagi dengan saudara kandung, istri/suami ataupun anak..Kalau berhutang tetaplah hutang dan harus dibayar. Karena Ini salah satu penyebab di azab di alam kubur.

Sa'ad yang memiliki saudara laki-laki yang meninggal dunia dan meninggalkan harta warisan sebesar 300 dirham.

Saudaramu ini terhalang karena hutangnya..setelah itu sa'ad membayarkan semua hutang saudaranya itu..kecuali dgn 2 dinar u seorang wanita..setelah ditanyakan ke Rassul dan diselidiki, nabi pun menyuruh u membayarkan hutang 2 dinar itu (kr wanita itu adalah wanita yang jujur)..

Hadits kedua:

Dan di antara bentuk perhatian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah jika dihadapkan kepada beliau jenazah untuk disalati, maka beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya terlebih dahulu, apakah jenazah tersebut memiliki utang ataukah tidak.
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُتِيَ بِجَنَازَةٍ لِيُصَلِّيَ عَلَيْهَا، فَقَالَ: «هَلْ عَلَيْهِ مِنْ دَيْنٍ؟» ، قَالُوا: لاَ، فَصَلَّى عَلَيْهِ، ثُمَّ أُتِيَ بِجَنَازَةٍ أُخْرَى، فَقَالَ: «هَلْ عَلَيْهِ مِنْ دَيْنٍ؟» ، قَالُوا: نَعَمْ، قَالَ: «صَلُّوا عَلَى صَاحِبِكُمْ» ، قَالَ: أَبُو قَتَادَةَ عَلَيَّ دَيْنُهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ، فَصَلَّى عَلَيْهِ

Dari Salamah bin Al-Akwa’ radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dihadirkan kepada beliau satu orang jenazah agar disalatkan. Maka, beliau bertanya, “Apakah orang ini punya utang?” Mereka berkata, “Tidak.” Maka, beliau pun menyolatkan jenazah tersebut. Kemudian didatangkan lagi jenazah lain kepada beliau, maka beliau bertanya kembali, “Apakah orang ini punya utang?”

Mereka menjawab, “Ya.” Maka beliau bersabda, “Salatilah saudaramu ini.” Abu Qatadah berkata, “Biar nanti aku yang menanggung utangnya.” Maka, beliau shallallahu ‘alaihi wasallam pun menyalatkan jenazah tersebut. (HR. Bukhari no. 2295)

● Menunda membayar hutang hukumnya berdosa dan tercabutnya keberkahan didalam rezekinya...

8. Tangisan keluarga atas kematiannya (seseorang)..Meratapi kematiannya  karena wasiat dari si mayit..

Umar bin khatab: ketika umar ditusuk dan masih belum mati (terluka parah), syuaib seorang sahabat menangis melihat kondisi umar..wahai syuaib kamu menangisi aku, mayit akan diazab atas ratapanmu atas kematianku..

Ibnu abbas: aisyah menolak apa yg dikatakan umar.. semoga Allah merahmati umar..Allah akan menambah azab kpd orang kafir yg meratapi kematian keluarganya..

Kesimpulannya dirinci oleh para ulama:

● Kalau orang yg meninggal berwasiat ketika dia mati disuruh meratapi kematiannya..si mayit itu terazab karena dia mengajarkan keburukan dan dilakukan oleh banyak orang..dia akan terkena azab kubur..

● Adapun jika si mayit mengajarkan kepada keluarganya untuk tidak meratapinya. Maka Si mayit akan berlepas diri dari tangisan atau ratapan keluarganya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
النَّائِحَةُ إِذَا لَمْ تَتُبْ قَبْلَ مَوْتِهَا تُقَامُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَعَلَيْهَا سِرْبَالٌ مِنْ قَطِرَانٍ وَدِرْعٌ مِنْ جَرَبٍ.

“Wanita yang meratap, jika tidak bertaubat sebelum ia meninggal, kelak pada Hari Kiamat akan dibangkitkan dengan pakaian dari cairan tembaga dan mantel dari kudis.”( HR. Muslim, no. 934.)

Tidak diragukan bahwa pengaruh dosa sangat berbahaya, bahkan ia adalah sebab utama adanya kesengsaraan di dalam kehidupan dunia, kesempitan di dalam kubur, dan siksa pedih di dalam kehidupan akhirat.

Kalau kita ingin selamat dari azab kubur, maka kita harus menghindari penyebab-penyebabnya..

Semoga Allah menjaga dan menyelamatkan kita dari siksa dan azab kubur...Allah Menganugerahkan kita surga Firdaus...Aamiin...

Semoga Bermanfaat
Ummu Aisyah

Comments

Popular Posts